Kamis, 24 Maret 2011
Memperkosa Adik Kekasih
Ini kisah nyataku bersama dengan seorang cewek sebut saja namanya putri, Putri adalah adik dari cewekku, cewekku itu telah mengkhianatiku sehingga timbul niatan yang tidak baik didiriku untuk membalas, tetapi karena aku dengan cewekku beda kota, jadinya niat itu agak sulit terwujud, namun putri adik dari cewekku itu kebetulan kuliah di Jogja, ya…Jogja adalah kota tempat tinggalku, dengan banyak hiruk pikuk banyak anak sekolah. Putri berumur 19 tahun, dan aku sendiri berumur 24 tahun. Putri menganggapku sebagai kakakknya, karena dari dulu putri sangat menginginkan punya kakak laki2, sedangkan mereka hanya 2 bersodara, begitu juga aku yang menginginkan seorang adik cewek, pada mulanya kami sering pergi bareng, bahkan putri pernah menunggui aku ketika aku mengalami sakit parah di RS, tetapi kembali lagi bahwa tidak ada niatan dan rasa apa-apa, karena kami selalu menganggap bahwa kami adalah saudara kandung.
Oh iya Putri cewek dengan tinggi sekitar 165cm, dengan berat 45 kg, cukup kurus memang, wajah spesifik khas orang jawa, ya mirip-mirip Anggun C. Sasmi dengan potongan rambut pendek lah… tonjolan di dadanya tampaknya cukup kecil dengan ukuran 32b.
Setelah mengetahui aku dikhianati oleh cewekku, maka timbul niatan didalam hatiku untuk membalas cewekku itu, namun aku bingung bagaimana caranya, disaat aku melamun mencari cara untuk membalas, tiba-tiba terdengar bunyi dering SMS, yang ternyata dari putri, putri pingin tanya tugas ujian yang akan ditempuhnya, maklum karena aku adalah asisten dosen, sehingga putri sering banyak tanya ke aku. Lalu aku menjawab sms tsb “ ya udah kamu ke sini aja, nanti aku ajarin, kira-kira 1 jam lagi ya, karena aku mau mandi dulu”, karena saat itu Putri mau datang, aku bergumam kalau “ Nah ini aja cara untuk balas dendam ke Tyas ( nama kakak dari putri ) ” dengan cepat aku siapkan handycam dan aku pasang sedemikian rupa sehingga tidak kelihatan oleh orang yang tidak tahu, kemudian aku langsung keluar naik motor membeli obat peangsang untuk wanita. Semua persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu kesempatan saja. Tepat jam 2 siang dirumahku, “ting-tong” bel berbunyi, pintu dibukakan oleh adikku, Putri kupersilakan masuk, tetapi aku masih bingung bagaimana akan menikmati tubuh Putri, karena ortu dan adikku ada dirumah, sambil berpikir keras mencari cara, ternyata tiba-tiba ada telepon dari nenekku kalau ada rapat keluarga mendadak membahas masalah warisan, biasanya ortuku selalu mengajakku untuk nyopir, tetapi karena sedang ada putri, maka akhirnya adikku yang menyopir. “Kebetuan sekali” gumamku, sambil menutup pagar setelah mereka pergi, aku menyiapkan segelas teh yang tentunya udah kuberi dengan obat perangsang yang tadi aku beli. Dosisnya kuberi agak banyak untuk jaga-jaga kalau putri minum sedikit, karena putri sangat haus, maka putri langsung menghabiskan teh itu, karena kebanyakan dosis putri malah pusing dan langsung pingsan.
Aku tipikal orang yang tidak bergairah jika menyetubuhi cewek yang lagi tidur, maka aku ambil seutas tali, tangan kiri dan kanan aku ikat di pojok tempat tidur, kaki aku biarkan saja, supaya nanti ada sedikit usaha untuk menikmati tubuhnya..setelah persiapan selesai, Putri aku bangunkan dengan memerciki air ke wajahnya, akhirnya putri terbangun, putri berteriak “ Mas apa2an ini??!!??”, “gak apa-apa Put, kamu belom pernah ngrasain surga dunia kan?, kamu akan aku kasih gratis put, kamu harusnya bangga lho put, soalnya gak semua cewek bisa nikmatin kaya gini, cewek2 lain tunggu mereka nikah” jawabku…lalu putri memohon” Aku mau diapakan mas? Jangan mas” mulutnya langsung kubekap dengan bibirku, aku ciumi bibirnya secara liar, tampaknya putri belum terangsang dan masih menolak membalas ciumanku, langsung aku cium lehernya dengan liar, putri agak sedikit merasa geli campur kenikmatan, dengan tangan yang terikat putri tetap berteriak “ Jangan Mmmmaaasshh, mmmhhh, ahhhh, janghhggaannn” karena putri mulai mendesah, tanganku mulai bergerilya, mula-mula aku remas-remas punggungnya, sambil tetap kuciumi leher dan tengkuknya, tanganku masih memain2kan punggungnya biar tali Bhnya lepas, dan tak lama setelah itu tali Bhnya pun lepas, aku udah tidak tahu lagi apa yang putri teriakkan, karena diriku udah terkubur oleh nafsu, perlahan-lahan tanganku mulai kedepan sambil tetap meremas, namun kupindah kebelakang lagi, dengan permainan lidahku dilehernya, tampaknya udah membuat Putri lupa ingatan, mungkin karena pengaruh perangsang tadi, Putri tanpa sengaja mendesah, “ Janggann mmmassshh, mmmppphhh, jaangann, jangan, hentikaann, ahhh, jangan hentikan, ahh teruss” tanpa sengaja Putri berusaha untuk memutar badannya, tampaknya malah putri yang menginginkan payudaranya diremas, karena dari tadi aku hanya meremas punggungnya, aku bergumam “ bentar lagi kena kamu “ akhirnya putri udah tidak tahan lagi, badannya memutar dadanya langsung diarahkan ke tanganku, tetapi tetap kupermainkan putri, tidak langsung aku pegang payudaranya. Karena pengaruh obat perangsang tadi, putri malah memohon dengan suara memelas “ please mas….tolong aku…, pegang susuku, remas, dan cium…tolong mas…jangan hentikan….” Putri masih kupermainkan, payudaranya tidak langsung aku pegang, setelah berkali-kali aku mendengar rintihannya, langsung kulepas kaosnya, pada mulanya aku bingung gimana cara melepasnya, karena tangannya terikat, tanpa pikir panjang langsung aku ambil gunting di dekat kasur, yang rencananya akan digunakan untuk mengancam, langsung aku gunting bajunya dan Bhnya, karena aku udah tidak tahan lagi, langsung aku jilat putingnya yang kanan, dan yang kiri aku remas, sambil aku mainkan putingnya dengan jari, Putri yang saat itu masih terhanyut dalam obat perangsang tiba-tiba agak tersadar dan berteriak “ mas…kenapa ahh mas ahh lakukan ini?? Ahh..ahh” kujawab “ karena aku sayang kamu, jadi kuberi kamu kenikmatan yang cewek lain gak bisa nikmatin, bahkan mbak kamu aja gak pernah lho…”sambil bergantian kiri kanan menjilat putingnya, tanganku yang satunya lagi bergerilya kebawah, Putri saat itu masih memakai celana jeans. Aku buka pengait di jeansnya, terlihat saat itu putri masih agak memberontak, karena meskipun fisiknya menerima rangsangan yang hebat, namun hatinya masih menolak karena disetubuhi orang yang putri anggap kakak kandungnya sendiri, kakinya berusaha menendang2, tetapi justru itu memudahkan bagiku untuk melepas jinsnya, dengan cepat aku tarik jinsnya sehingga putri kini hanya tinggal menggunakan celana dalam saja..sambil menjilati putingnya, dengan cepat kutarik cdnya dengan cepat, bahkan mungkin cdnya robek karena aku menariknya kuat2.
Kini putri udah telanjang bulat, melihat putri telanjang bulat, aku langsung bangun dan memandangi wajah putri dengan tangan terikat, tanpa benang sehelaipun, putri saat itu langsung menangis, mungkin merasa malu karena tubuhnya yang telanjang bulat dilihat oleh cowok yang dianggapnya kakak sendiri. Dengan cepat aku langsung melepas seluruh pakaianku sehingga aku juga telanjang bulat, melihat aku telanjang, putri langsung menjerit, dan merem melek, liat penisku. Penisku sih kayaknya standar saja, karena ukurannya 14 cm, tapi karena putri itu dasarnya orang yang tidak aneh2, dan bisa dikatakan lugu, maka dia tetap kaget.
Putri memohon “ mas…jangan mas, aku itu sayang mas, dan kuanggap sebagai kakakku sendiri, kenapa mas tega lakukan ini??”… “ Put…aku juga sayang kamu, makanya kamu kuberi hadiah yang tidak bakal terlupakan, sudah kamu nikmatin aja ya put” bibirku langsung cepat melumat bibirnya dengan memeras dan memilin putting susunya, putri mulai mengerang “ ahhh…ahh…mmmhhh”ciumanku mulai menurun ke arah putting susunya, dan mulai kebawah lagi hingga ke liang kenikmatannya, sambil tetap memeras dan memilin2 susunya, aku mencoba menjilat vaginanya ( jujur aja saat itu aku juga baru pertama kali melakukannya ) pertama aku juga agak jijik dan sedikit mual, tetapi karena reaksi yang diterima putri menunjukkan respon positif dengan mendesah agak keras, maka aku juga semakin berani menjilat-jilat kekiri dan kekanan di lubang kenikmatannya. Putri saat itu udah merem melek merasakan nikmat, sambil terus mendesah “mmmphhh….ahhhh….ammpphh…aahhh…mmmphh” karena merasa udah sedikit aman, aku mencoba melepas ikatan tali ditangannya, untuk melihat respon dia yang sudah terangsang, ternyata yang dilakukan sama putri secara tidak sengaja malah membimbing tanganku untuk memilin2 putingnya sambil berteriak “terrusss maasss….mmmpphhh,,,..aahhh…” selama 15 menit aku jilat lubang kenikmatannya tiba-tiba dia memegang tanganku dengan kencang sekali, tubuhnya kaku, dan dia menggelinjang hebat sambil berteriak “ kepalanya jangan disitu mas…..aku mau ngeluarin…” aku gak perduli dan tetap menjilat2, sampai akhirnya dia orgasme banyak sekali sampai mulutku blepotan terkena cairan kenikmatannya..”ahhh…ahhh…ahhh” dia berteriak sambil menggelinjang.
Beberapa saat setelah putri orgasme dengan hebat, putri langsung memeluk badanku, tampaknya putri udah tidak perduli lagi…langsung kesempatan itu aku lakukan dengan berusaha memasukkan penisku kedalam vaginanya, karena dia habis orgasme, maka vaginanya masih terdapat banyak cairan, karena aku udah tidak tahan lagi, sambil memeras dan menjilat putingnya, aku mencoba memasukkan penisku, “ Putri yang saat itu udah mulai sadar dari kenikmatannya langsung berteriak “ Jangan dimasukkan mas…aku mohon, aku lakukan apapun biar mas bisa merasakan enak, apapun mas…” “bener nih??” tanyaku “ Iya mas, apapun, aku juga janji gak bakal cerita sama siapapun mas…” Setelah itu aku cium bibirnya dengan penuh kelembutan, putri pun mau membalas ciumanku, kujulurkan lidahku di bibirnya, dan dia membalas dengan saling menjulurkan lidah, kami saling berciuman hebat selama 10 menit, sambil berciuman tanganku tetap meremas dan memilin putting susunya, sehingga putri udah mulai terangsang kembali, sambil terus mendesah aku terus menciumi lehernya hingga kebawah, tampaknya Putri udah mulai tidak perduli atas perkosaan yang dialaminya, mungkin karena pengaruh obat perangsang, putri terus mendesah, dan mendesah, desahan-desahan yang kudengar sangat membuat nafsuku semakin tinggi, aku mulai semakin turun menjilat vaginanya kembali, dan vaginanya udah mulai basah kembali, karena sudah mulai terangsang, aku mencoba kembali untuk memasukkan penisku, putri agak tersentak kaget “ Mas aku mohon..jangan mas”, “ Cuma menggesek-gesek kok put, gak apa2, gak bakalan masuk”, jawabku..lalu putri mengiyakan, dengan menggesek-gesekan penisku ke lubang kenikmatannya, membuatku leluasa menciumi lehernya sambil meremas dan memilin putingnya, kadang aku memberhentikan gesekanku, tetapi malah putri menggoyang pinggulnya supaya klitorisnya mengenai penisku, dan hal tersebut berlangsung selama 15 menit, karena putri sudah tidak tahan atas rangsangan yang begitu hebat, maka secara tidak sadar putri terlena dan berbisik kepadaku “ Mas…akkhhh akkuu, uddaah gak tahaan..akkhhh, massukkin aja mas…sssshhh” mendapat lampu hijau aku langsung mencoba untuk masukin, karena aku pada dasarnya juga belum melakukan seperti itu, maka aku coba masukin secara pelan-pelan, lubangnya sempit sekali, karena memang putri masih perawan. Aku coba terus menerus dan berusaha sekuat tenaga, Putri berteriak “ Pelan-pelan Mas”, selama hampir 5 menit aku mencoba juga belum masuk2, akhirnya dengan perjuangan sekuat tenaga blessshhh, penisku berhasil masuk ke vaginanya, putri mem*kik “ Ahhh… sakit mas“, keluar darah segar dari vagina putri tanda keperawanannya telah bobol. “ Sakitnya cuma sebentar sayang, habis itu enak sekali” jawabku, aku terus memompa batang penisku di lubang kenikmatan putri, aku merasakan penisku dipijit-pijit oleh lubang kenikmatannya, rasanya nikmat sekali, benar-benar merasakan surga dunia, Putri pun juga tampak menikmatinya sambil mendesah “ Ahhhkk…ahhh…ahh…teruss mass..ssshh…mmmhh, jangann berrhenti…ahhkk, ennaakk sekali mass…”, “sepeti surga dunia kan put?” tanyaku.. “ Iyyaa…ahhkk..masshh..” jawab putri..
Aku terus memompa dengan sangat cepat sekali, sampai payudara putri bergerak naik turun..suatu pemandangan yang sungguh indah melihat Putri telanjang bulat sedang aku setubuhi..setelah 25 menit aku memompa, tiba-tiba badan putri kembali kaku, mengejang, dan menggelinjang dengan hebat tanda putri sudah mau orgasme…langsung kupercepat kocokanku supaya aku juga dapat ngluarin bareng.. tetapi karena putri udah tidak tahan maka dia berteriak “ Maasss…..eennaakk sekaalii…aku mau keluarin” putri orgasme untuk yang kedua kalinya, aku merasakan ada cairan panas di kepala penisku, aku tetap mengocok tubuh putri sehingga selang beberapa saat aku juga mau orgasme ” Put aku juga mau keluar…” kataku, langsung aku keluarkan di dalam rahim Putri, putri merasakan ada cairan hangat yang masuk kerahimnya, setelah orgasme, kami berdua saling berpelukan cukup lama, dan aku membiarkan penisku berada di liang vaginanya…
Entah apa yang berada di dalam pikiran putri, sehingga dia hanya terdiam seribu bahasa, lalu aku kecup keningnya sambil berkata “ Gimana Put? Enak kan ? “ dia mengangguk dengan mata yang agak sembab, mungkin dalam hati kecilnya dia agak menyesal atas apa yang terjadi, tetapi dia tidak bisa menahan keinginan fisik dan nafsunya untuk disetubuhi..akhirnya kami tertidur dalam keadaan telanjang, sampai akhirnya kami kaget dengan bunyi bel tanda ortuku dan adikku pulang..Saat itu kami panik, kami berdua masih telanjang, sedangkan baju putri udah robek semua terkena gunting…cdnya juga udah robek..
Setelah pintu digedor beberapa lama namun kami tidak membukakan karena masih bingung akan pakai pakaian apa putri nanti, putri langsung kusuruh sembunyi di lemari pakaian, dan aku pura2 dari kamar mandi. “ Kenapa pintunya lama sekali dibuka ? “ tanya ayahku, “ Oh maaf, tadi aku baru mandi pap “. “Lho Putri mana ? kok motornya masih disini ?” tanya ibuku. “ Oh tadi ketempat temennya di dekat sini aku yang anterin mam, terus nanti aku jemput. Lho papa mama kok udah pulang ? “ tanyaku “ Oh ini ada yang ketinggalan berkas sertifikat rumah, bentar lagi juga berangkat “ Jawab ayahku. “ Yes “ gumamku dalam hati, masih ada kesempatan untuk bisa lepas dari masalah ini. Setelah ortuku berangkat, aku buka pintu lemari, dan aku bilang ke Putri kalau semuanya sudah aman. Aku kembali mencium keningnya, mulut kami saling berpagutan dan akhirnya saling bersetubuh kembali sampai 1 jam lamanya, entah berapa kali dia orgasme, yang jelas aku merasakan orgasme sampai 3 kali, putri tampaknya benar-benar menikmati persetubuhan ini. Setelah itu akhirnya putri pulang dengan pinjam kaosku, setelah kejadian itu kami tidak pernah saling kontak, dan komunikasi. Tapi setelah kejadian itu, Putri malah punya pacar, dan dia membuka diri untuk berhubungan dengan cowok, tidak seperti dulu yang tidak bisa menerima cowok, mungkin karena ketagihan kali ya?
Tetapi setiap mengingat desahan dan goyangan putri membuatku langsung dibakar nafsu..Putri benar-benar hebat untuk pengalaman pertamaku, aku menyesal kenapa dia tidak kujadikan pacar saja, karena kalo dia pacarku bisa jadi aku merasakan kenikmatan setiap saat.
Kuentot Juliete Siswi SMA anak Majikanku - Cerita Dewasa
Aku bekerja sebagai seorang sopir di Malang. Namaku Sony, umurku 24 tahun, dan berasal dari Jember. Aku sudah bekerja selama 2 tahun pada juraganku ini, dan aku sedang menabung untuk melanjutkan kuliahku yang terpaksa berhenti karena kurang biaya. Wajahku sih kata orang ganteng, ditambah dengan tubuh lumayan atletis. Banyak teman SMA-ku yang dulu bilang, seandainya aku anak orang kaya, pasti sudah jadi playboy kelas super berat. Memang ada beberapa teman cewekku yang dulu naksir padaku, tetapi tidak aku tanggapi.
Mereka bukan tipeku.
Juraganku punya seorang anak tunggal, gadis berumur 18 tahun, kelas 3 SMA favorit di Malang. Namanya Juliet. Tiap hari aku mengantarnya ke sekolah. Aku kadang hampir tidak tahan melihat tubuh Juliet yang seksi sekali. Tingginya kira-kira 168 cm, dan payudaranya besar dan kelihatannya kencang sekali. Ukurannya kira-kira 36C. Ditambah dengan penampilannya dengan rok mini dan baju seragamnya yang tipis, membuatku ingin sekali menyetubuhinya.
Setiap kali mengantarnya ke sekolah, ia duduk di bangku depan di sampingku, dan kadang-kadang aku melirik melihat pahanya yang putih mulus dengan bulu-bulu halus atau pada belahan payudaranya yang terlihat dari balik seragam tipisnya itu. Tapi aku selalu ingat, bahwa dia adalah anak juraganku. Bila aku macam-macam bisa dipecatnya aku nanti, dan angan-anganku untuk melanjutkan kuliah bisa berantakan. Siang itu seperti biasa aku jemput dia di sekolahnya. Mobil BMW biru metalik aku parkir di dekat kantin, dan seperti biasa aku menunggu Non-ku di gerbang sekolahnya.
Tak lama dia muncul bersama teman-temannya.
"Siang, Non..., mari saya bawakan tasnya".
"Eh..., Mas, udah lama nunggu?", katanya sambil mengulurkan tasnya padaku.
"Barusan kok Non..", jawabku.
"Jul..., ini toh supirmu yang kamu bicarain itu. Lumayan ganteng juga sih..., ha..., ha..", salah satu temannya berkomentar. Aku jadi rikuh dibuatnya.
"Hus..", sahut Non-ku sambil tersenyum. "Jadi malu dia nanti..".
Segera aku bukakan pintu mobil bagi Non-ku, dan temannya ternyata juga ikut dan duduk di kursi belakang.
"Kenalin nih mas, temanku", Non-ku berkata sambil tersenyum. Aku segera mengulurkan tangan dan berkenalan.
"Sony", kataku sambil merasakan tangan temannya yang lembut.
"Niken", balasnya sambil menatap dadaku yang bidang dan berbulu.
"Mas, antar kita dulu ke rumah Niken di Tidar", instruksi Non Juliet sambil menyilangkan kakinya sehingga rok mininya tersingkap ke atas memperlihatkan pahanya yang putih mulus.
"Baik Non", jawabku. Tak terasa penisku sudah mengeras menyaksikan pemandangan itu. Ingin rasanya aku menjilati paha itu, dan kemudian mengulum payudaranya yang padat berisi, kemudian menyetubuhinya sampai dia meronta-ronta..., ahh.
Tak lama kitapun sampai di rumah Niken yang sepi. Rupanya orang tuanya sedangke luar kota, dan merekapun segera masuk ke dalam. Tak lama Non Juliet ke luar dan menyuruhku ikut masuk.
"Saya di luar saja Non".
"Masuk saja mas..., sambil minum dulu..., baru kita pulang".
Akupun mengikuti perintah Non-ku dan masuk ke dalam rumah. Ternyata mereka berdua sedang menonton VCD di ruang keluarga.
"Duduk di sini aja mas", kata Niken menunjuk tempat duduk di sofa di sebelahnya.
"Ayo jangan ragu-ragu...", perintah Non Juliet melihat aku agak ragu.
"Mulai disetel aja Nik...", Non Juliet kemudian mengambil tempat duduk di sebelahku.
Tak lama kemudian..., film pun dimulai..., Woww..., ternyata film porno. Di layar tampak seorang pria negro (Senegal) sedang menyetubuhi dua perempuan bule (Prancis & Spanyol) secara bergantian. Napas Non Juliet di sampingku terdengar memberat, kemudian tangannya meremas tanganku. Akupun sudah tidak tahan lagi dengan segala macam cobaan ini. Aku meremas tangannya dan kemudian membelai pahanya. Tak berapa lama kemudian kamipun berciuman. Aku tarik rambutnya, dan kemudian dengan gemas aku cium bibirnya yang mungil itu.
"Hmm... Eh", Suara itu yang terdengar dari mulutnya, dan tangankupun tak mau diam beralih meremas-remas payudaranya.
Kubuka kancing seragamnya satu persatu sehingga tampak bongkahan daging kenyal yang putih mulus punya Non-ku itu. Aku singkap BH-nya ke bawah sehingga tampaklah putingnya yang merah muda dan kelihatan sudah menegang.
"Ayo..., hisap dong mas..., ahh". Tak perlu dikomando lagi, langsung aku jilat putingnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang sebelah kiri. Aku tidak memperhatikan apa yang dilakukan temannya di sebelah, karena aku sedang berkonsentrasi untuk memuaskan nafsu birahi Non Juliet. Setelah puas menikmati payudaranya, akupun berpindah posisi sehingga aku jongkok tepat di depan selangkangannya. Langsung aku singkap rok seragam SMA-nya, dan aku jilat CD-nya yang berwarna pink. Tampak bulu vaginanya yang masih jarang menerawang di balik CD-nya itu.
"Ayo, jilatin memekku mas", Non Juliet mendesah sambil mendorong kepalaku. Langsung aku sibak CD-nya yang berenda itu, dan kujilati kemaluannya.
"Ohh..., nikmat sekali...", erangan demi erangan terdengardari mulut Non-ku yang sedang aku kerjai. Benar-benar beruntung aku bisa menjilati kemaluan seorang gadis kecil anak konglomerat. Tanganku tak henti mengelus, meremas payudaranya yang besar dan kenyal itu.
"Aduh, cepetan dong, yang keras..., aku mau keluar.., ehhmm ohh..". Tangan Non Juliet meremas rambutku sambil badannya menegang. Bersamaan dengan itu keluarlah cairan dari lubang vaginanya yang langsung aku jilat habis. Akupun berdiri dan membuka ritsluiting celanaku. Tapi sebelum sempat aku buka celanaku, Non Juliet telah ambil alih.
"Biar saya yang buka mas", katanya.
Tangannya yang mungil melepas kancing celana jeansku, dan membantuku membukanya. Kemudian tangannya meremas-remas penisku dari luar CD-ku. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Akupun sudah tak tahan lagi, langsung aku buka CD-ku sehingga penisku yang sudah tegak, bergelantung ke luar.
"Ih, wowww...!!!", desis Non Juliet, sambil tangannya mengelus-elus penisku. Tak lama kemudian dijilatinya buah pelirku terus menyusuri batang kemaluanku. Dijilatinya pula kepala penisku sebelum dimasukkannya ke dalam mulutnya. Aku remas rambutnya yang berbando itu, dan aku gerakkan pantatku maju mundur, sehingga aku seperti menyetubuhi mulut anak juraganku ini. Rasanya luar biasa..., bayangkan..., penisku berwarna hitam sedang dikulum oleh mulut seorang gadis manis. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.
"Punyamu besar sekali mas Son..., Jul suka.., ehmm..", katanya sambil kemudian kembali mengulum kemaluanku.
Setelah kurang lebih 15 menit Non Juliet menikmati penisku, dia suruh aku duduk di sofa. Kemudian dia menghampiriku sambil membuka seluruh pakaiannya sehingga dia tampak telanjang bulat. Dinaikinya pahaku, dan diarahkannya penisku ke liang vaginanya.
"Ayo.., masukkin dong mas... Jul udah nggak tahan nih...", katanya memberi instruksi, aku tahu dia ingin merasakan nikmatnya penisku. Diturunkannya pantatnya, dan peniskupun masuk perlahan ke dalam liang vaginanya.
Kemaluannya masih sempit sekali sehingga masih agak sulit bagi penisku untuk menembusnya. Tapi tak lama masuk juga separuh dari penisku ke dalam lubang kemaluan anak juraganku ini.
"Ahh..., yeah..., sekarang masukin deh penis mas yang besar itu di memekku", katanya sambil naik turun di atas pahaku. Tangannya meremas dadanya sendiri, dan kemudian disodorkannya putingnya untukku.
"Yah, begitu dong mas", Tak perlu aku tunggu lebih lama lagi langsung aku lahap payudaranya yang montok itu. Sementara itu Non Juliet masih terus naik turun sambil kadang-kadang memutar-mutar pantatnya, menikmati penis besar sopirnya ini.
"Sekarang setubuhi Jul dalam posisi nungging... ya mas Son...?", instruksinya. Diapun turun dan menungging menghadap ke sofa.
"Ayo dong mas..., masukkin dari belakang", Non Juliet menjelaskan maksudnya padaku. Akupun segera berdiri di belakangnya, dan mengelus-elus pantatnya yang padat.
Kemudian kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, tetapi agak sulit masuknya. Tiba-tiba tak kusangka ada tangan lembut yang mengelus penisku dan membantu memasukkannya ke liang vagina Non Juliet. Aku lihat ke samping, ternyata Niken, yang membantuku menyetubuhi temannya. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku.
Aku langsung menyetubuhi Non Juliet dari belakang. Kugerakkan pantatku maju mundur, sambil memegang pinggul Nonku.
"Ahh..., Mas..., Mas..., Terus dong..., nikmat sekali", Non Juliet mengerang nikmat. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Kupilin-pilin puting susunya, dan erangan Non Juliet makin hebat.
Niken sekarang telah berdiri di sampingku dan tangannya sibuk menelusuri tubuhku. Ditariknya rambutku dan diciumnya bibirku dengan penuh nafsu. Lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku. Sambil berciuman dibukanya kancing baju seragamnya sehingga tampak buah dadanya yang tidak terlalu besar, tetapi tampak padat.
"Ohh.., terus dong mas... yang cepat dong ahhh... Jul keluar mas... ohhh...", Non Juliet mengerang makin hebat. Tak berapa lama terasa cairan hangat membasahi penisku.
"Non..., saya juga hampir keluar..", kataku.
"Tahan sebentar mas..., keluarin dimulutku...", kata Non Juliet.
Non Juliet dan Niken berlutut di depanku, dan Niken yang sejak tadi tampak tak tahan melihat kami bersetubuh di depannya, langsung mengulum penisku di mulutnya. Sementara itu Non Juliet menjilat-jilat buah pelirku. Mereka berdua bergantian mengulum dan menjilat penisku dengan penuh nafsu. Akupun sibuk membelai rambut kedua remaja ini, yang sedang memuaskan nafsu birahi mereka.
"Ayo, goyang yang keras dong mas...", Non Juliet memberiku instruksi sambil menelentangkan tubuhnya di atas karpet ruang keluarga.
"Ayo penisnya taruh di sini mas...", kata Non Juliet lagi. Akupun segera menaruh berlutut di atas dada Non-ku dan menjepit penisku di antara dua bukit kembarnya. Segera aku maju mundurkan pantatku, sambil tanganku mengapitkan buah dadanya.
"Oh, nikmat sekali...".
Sementara Niken sibuk mengelap tubuhku yang basah karena keringat. Tak berapa lama kemudian, akupun tak tahan lagi. Kuarahkan penisku ke dalam mulut Non Juliet, dan dikulumnya sambil meremas-remas buah pelirku.
"Ahh..., Non..., ahh", jeritku dan air manikupun menyembur ke dalam mulut mungil Non Juliet. Akupun tidur menggelepar kecapaian di atas karpet, sementara Non Juliet dan Niken sibuk menjilati bersih batang kemaluanku.
Setelah itu kamipun sibuk berpakaian, karena jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Orang tua Juliet termasuk orang tua yang strict pada anaknya, sehingga bila dia pulang telat pasti kena marah. Di mobil dalam perjalanan pulang, Juliet memberiku uang Rp 1.000.000,-.
"Ambil mas, buat uang lelah, Tapi janji jangan bilang siapa-siapa tentang yang tadi ya", katanya sambil tersenyum. Akupun mengangguk senang.
"Besok kita ulangi lagi ya mas..., soalnya Niken minta bagian".
Demikian kejadian ini terus berlanjut. Hampir setiap pulang sekolah, Non Juliet akan pura-pura belajar bersama temannya. Tetapi yang terjadi adalah dia menyuruhku untuk memuaskan nafsu birahinya dan juga teman-temannya, Niken, Linda, Nina, Mimi, Etik, dll.
Tapi akupun senang karena selain mendapat penghasilan tambahan dari Non Juliet, akupun dapat menikmati tubuh remaja mereka yang putih mulus.
Rima Siswi SMP Pecah Perawan
Di Cerita Dewasa ini, Rima siswi SMP akhirnya merasakan betapa nikmatnya sex itu. Ia juga terlena akan betapa mantapnya di entot dari belakang -- disodomi---. Bahkan pada pengalaman pertamanya, saat ia harus kehilangan keperawanan, ia tak hanya mendapat jackpot ngentot di semua lobang yang dimiliki, tapi juga sekaligus 2 lobangnya dimasuki kontol pacar Rima dan kawannya.
"Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino.
Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku Rima. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.
Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.
Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila .Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya . Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.
"Rim .kamu sayang aku enggak?"tanyanya padaku. "Eh..emang kenapa, Din ?"kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi "Aku pengen kayak gitu ."kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi. Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding ."Rima?"kata Dino lagi. "Eh enggak ah enggak mau malu ."kataku. "Malu sama siapa?"kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. "Malu sama Agus dan Anggi tuh "kataku. "Ah mereka aja cuek ayo dong Rima aku sudah enggak tahan nih "kata Dino. "Ah..jangan ah "kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini ."Buka Bhnya, ya sayang "pinta Dino. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus "Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa"kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku "Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti ."kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, mereka sekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila "Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih "pinta Dino. "Jangan Din takut ."kataku. "Takut apa sayang?"kata Dino. "Takut hamil "kataku. "Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah "katanya.
Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat .Tangan Dino tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku"Ah..sakit, pelan-pelan, Din.."teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . "Din, isep dong punyaku "pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. "Ah..enggak ah "kataku menolak. "Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh "pinta Dino memelas.
Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. "Ayo dong Rima sayang "pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal "Hisap dong sayang seperti kamu makan permen "Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. "Ah ah .uuuhhh enak sayang teruskan .." erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak"Aduuh sakit Din pelan-pelan dong " Gairah semakin meninggi .aku ingin merasakan kenikmatan lebih .Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku ."Ahhh perih Din "kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. "Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok "katanya. Pelan-pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali "Terus Din Terus ahhhh ah .enak ."kataku. Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati ."Din ah.ah .aku aku ."entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa "Keluarkan saja sayang kamu mau keluar ."kata Dino. "Ahh iya Din aku mau keluar .."tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku .
Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. "Satu nol, sayang"kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa "Kenapa dicopot Din.."tanyaku. "Kita coba doggy style, sayang "jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Dino? "Mau ngapain Din "tanyaku penasaran ."Seperti Anggi dan Agus lakukan, Rima aku ingin menyodomimu sayang "jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku "Aduuuh sakit Din "kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. "Tenang sayang nanti juga enggak sakit "jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku "Aduuuhh sakiiiitt "kataku lagi. "Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang "kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. "Kamu sudah sering disodomi, Nggi?"tanyaku. "Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo.."kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.
Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku ."Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi "kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. "Pelan-pelan, Din masih sakit "pintaku pada Dino. "Iya sayang enak nih sempit"katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat "Anggi ah .enak "kataku. "Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat"kata Anggi pada Dino. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat ."Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus "kata Anggi. "Tanya Rima saja deh, aku lagi asyik nih"jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. "Gimana Rima? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok "pinta Anggi. "Ah..jangan deh "kataku."Sudahlah Rima, kasih saja aku rela kok"kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. "Jaang "kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi . ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.
Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. "Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino ."Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa ."kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.
"Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa "katanya. "Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?"kataku balik bertanya. "Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang "kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. "Janji ya sayang "katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. "Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?"tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata enak dan nikmat.
"Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino.
Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku Rima. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.
Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.
Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila .Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya . Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.
"Rim .kamu sayang aku enggak?"tanyanya padaku. "Eh..emang kenapa, Din ?"kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi "Aku pengen kayak gitu ."kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi. Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding ."Rima?"kata Dino lagi. "Eh enggak ah enggak mau malu ."kataku. "Malu sama siapa?"kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. "Malu sama Agus dan Anggi tuh "kataku. "Ah mereka aja cuek ayo dong Rima aku sudah enggak tahan nih "kata Dino. "Ah..jangan ah "kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini ."Buka Bhnya, ya sayang "pinta Dino. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus "Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa"kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku "Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti ."kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, mereka sekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila "Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih "pinta Dino. "Jangan Din takut ."kataku. "Takut apa sayang?"kata Dino. "Takut hamil "kataku. "Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah "katanya.
Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat .Tangan Dino tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku"Ah..sakit, pelan-pelan, Din.."teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . "Din, isep dong punyaku "pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. "Ah..enggak ah "kataku menolak. "Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh "pinta Dino memelas.
Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. "Ayo dong Rima sayang "pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal "Hisap dong sayang seperti kamu makan permen "Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. "Ah ah .uuuhhh enak sayang teruskan .." erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak"Aduuh sakit Din pelan-pelan dong " Gairah semakin meninggi .aku ingin merasakan kenikmatan lebih .Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku ."Ahhh perih Din "kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. "Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok "katanya. Pelan-pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali "Terus Din Terus ahhhh ah .enak ."kataku. Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati ."Din ah.ah .aku aku ."entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa "Keluarkan saja sayang kamu mau keluar ."kata Dino. "Ahh iya Din aku mau keluar .."tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku .
Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. "Satu nol, sayang"kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa "Kenapa dicopot Din.."tanyaku. "Kita coba doggy style, sayang "jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Dino? "Mau ngapain Din "tanyaku penasaran ."Seperti Anggi dan Agus lakukan, Rima aku ingin menyodomimu sayang "jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku "Aduuuh sakit Din "kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. "Tenang sayang nanti juga enggak sakit "jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku "Aduuuhh sakiiiitt "kataku lagi. "Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang "kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. "Kamu sudah sering disodomi, Nggi?"tanyaku. "Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo.."kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.
Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku ."Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi "kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. "Pelan-pelan, Din masih sakit "pintaku pada Dino. "Iya sayang enak nih sempit"katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat "Anggi ah .enak "kataku. "Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat"kata Anggi pada Dino. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat ."Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus "kata Anggi. "Tanya Rima saja deh, aku lagi asyik nih"jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. "Gimana Rima? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok "pinta Anggi. "Ah..jangan deh "kataku."Sudahlah Rima, kasih saja aku rela kok"kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. "Jaang "kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi . ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.
Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. "Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino ."Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa ."kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.
"Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa "katanya. "Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?"kataku balik bertanya. "Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang "kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. "Janji ya sayang "katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. "Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?"tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata enak dan nikmat.
Demi Sebuah Absen.
| |||
Setelah Pesta Ulang Tahun
Setelah my husband b’day party.. semua berjalan normal, suami gw tetap bekerja seperti biasanya dan gw tetap di rumah. gw gak tau apa hubungannya ama si dini berlanjut ato gak, yg jelas sejak saat itu mas eko sering pulang larut malam bahkan pagi. katanya ada
Kerjaan yg gak bisa ditinggal. gw pun mulai sering telepon2an ama tony, walau dia memaksa untuk datang ke rumah gw, gw tetap aja nolak biarpun gw udah pernah
janji, alasan gw takut ketauan, dia ngajak ML di luar gw juga tetap nolak, karena gak mau ninggalin rumah dan takut kalo mas eko pulang gw gak ada di rumah..
janji, alasan gw takut ketauan, dia ngajak ML di luar gw juga tetap nolak, karena gak mau ninggalin rumah dan takut kalo mas eko pulang gw gak ada di rumah..
Paling banter kita phone sex sampe berjam2. gw berupaya nolak dengan berbagai cara.. tapi ditinggal terus menerus bikin gairah gw semakin tinggi…apalagi setiap pulang kantor mas eko selalu menolak berhubungan dengan alasan keletihan.. ntar aja an, wekeend aja ya.. gila seminggu sekali buat pasangan baru nikah..mmh bikin gw pusing… kejadian yg gak disangka2 pun terjadi.. suatu pagi, selasa pagi, setelah mas eko ke kantor. entah setelah pesta itu, gw semakin berani aja berpakaian, gw sering banget gak make bra, kalo keluar kemana2.. karena kompleks rumah kami dekat ama pasar, gw memutuskan untuk ke pasar, hanya make daster, dan itupun tanpa bra.. setelah pulang dari pasar, gw lucuti daster gw, tinggal make CD doank, sambil masak.. selesai masak, gw nyantai nonton dvd semiblue..
Gak lama kemudian bel berbunyi, kontan gw kaget, gw kecilin volumenya, lantas ke belakang ngambil baju handuk trus ke pintu.. pas gw buka ternyata om gw ( adik nyokap gw ). om gw ini emang akrab banget ama gw, bisa dibilang gw ponakan paling disayang lah..hehehe ( maklum imut ), doi emang sering mampir ke rumah. dia sendiri udah berkeluarga anaknya dua, masih kecil2 tapi, dulu sebelum married gw sering banget nginep di rumahnya buat ngurusin anaknya, maklum mereka berdua pada bekerja sebagai
PNS, lagian dulu waktu gw masih kecil om gw sering ngurusin gw. om gw di dephankam sedang istrinya di depkominfo… gw kaget aja liat om gw, maklum keadaan gw lagi sedang ‘in’, eh om.. darimana.. ini tadi dari kantor tapi gak ada kerjaan ya om mampir aja kesini sekalian nengokin kamu, gimana udah isi belom ?.. isi apaan? wong mas eko sibuk melulu. sambil melangkah ke ruang dalam.. ani lagi ngapain nih, baru abis mandi?… baru abis masak, mau juga mandi.. oya om mau makan gak? ani tadi masak udang tuh?.. udah om tadi baru makan di kantor, minum aja deh.. gw lantas kebelakang,buatin kopi. gw balik k ruang tamu, nyediain kopi, otomatis gw nunduk didepan doi, baju handuk gw talinya rada kendor, so doi bisa ngeliat nenen gw.. gw mikir ah biasalah.. doi langsung ngomong..
PNS, lagian dulu waktu gw masih kecil om gw sering ngurusin gw. om gw di dephankam sedang istrinya di depkominfo… gw kaget aja liat om gw, maklum keadaan gw lagi sedang ‘in’, eh om.. darimana.. ini tadi dari kantor tapi gak ada kerjaan ya om mampir aja kesini sekalian nengokin kamu, gimana udah isi belom ?.. isi apaan? wong mas eko sibuk melulu. sambil melangkah ke ruang dalam.. ani lagi ngapain nih, baru abis mandi?… baru abis masak, mau juga mandi.. oya om mau makan gak? ani tadi masak udang tuh?.. udah om tadi baru makan di kantor, minum aja deh.. gw lantas kebelakang,buatin kopi. gw balik k ruang tamu, nyediain kopi, otomatis gw nunduk didepan doi, baju handuk gw talinya rada kendor, so doi bisa ngeliat nenen gw.. gw mikir ah biasalah.. doi langsung ngomong..
doi emang blak2an orangnya dan sangat dekat ama gw.. weh udah gede aja itu, sambil matanya tertuju ke payudara gw, dulu waktu kamu masih kecil om yg ngurusin kencing beraknya, gak nyangka sekarang udah besar.. idih om bisa aja, yee lagian dulu om udah liat donkh, ani malah blom liat punyanya om..hihihi.. eh, tambah pintar aja sekarang? gimana kabar papa mama? .. tuh kan paling pintar alihkan perbincangan, baik2 aja kok om.. diminum kopinya.. iya, udah kamu mandi aja sana, om mo liat tv bentar.. gak mau mandiin nih om? tantang gw sambil nyalain tv.. eh kamu mulai berani ya? kan sekarang udah gede, jadi bisa mandi sendiri.. alah bilang aja takut ada yg bangun.. eh nakal kamu
ya, awas om bilangin papa loh.. udah sana mandi.. duh lagi malas mandi nih om, kan enak kalo bau keringat gini, lagian kalo ada yg bangun, ntar ani yg beresin deh.. beresin apanya.. ah om masa perlu penjelasan lagi ( om gw biar kulitnya kecoklat2an/hitam tapi
badannya tegap banget kayak tentara ) ..
ya, awas om bilangin papa loh.. udah sana mandi.. duh lagi malas mandi nih om, kan enak kalo bau keringat gini, lagian kalo ada yg bangun, ntar ani yg beresin deh.. beresin apanya.. ah om masa perlu penjelasan lagi ( om gw biar kulitnya kecoklat2an/hitam tapi
badannya tegap banget kayak tentara ) ..
beresin baju maksud kamu .. bikin tenang yang bangun lah om gimana sih.. emang kamu bisa tenanginnya.. yaelah om, emang ani masih kecil apa.. siapa yg ngajarin kamu an? Gak ada suami kamu juga kok ngomong2 yg engak2.. nah tuh kan pasti udah mulai tegang tuh, lagian ani jarang gituan om, mas eko sibuk melulu trus sedari kuliah, ani suka terkagum2 ama bodynya om.. ingat gak waktu kita berenang dulu, ani suka meluk om dari belakang kan.. ah kamu bisa aja, sana kamu mandi.. emang abis mandi mau diapain ani?… eh nih anak, biar segar lah… masa sih gak tertarik ama ani om? … hush.. tertarik sih tertarik, tapi ingat kamu kan ponakan saya, masa om tega sih ama ponakan… kalo ani yang mau gimana?.. hush ngaco kamu, udah sana mandi.. gw lantas berdiri, tapi gak ke belakang, gw ke pintu dpan, nutupin pintu trus gw locked, ga balik lagi ke ruang tamu tengah, gw liat om gw lagi nonton tv, gw buka aja tali baju handuk..bluup baju handuknya
sekarang gak terikat, trus gw jalan ke depan om gw sambil ngambil remote.. om motornya diparkir disamping kan.. om gw tampak kaget.. an kamu ngapain.. kunci
pintu depan om biar aman.. sambil gw lepasin baju handuk gw di depan om gw.. trus ngapain kamu buka handuknya.. lha tadi katanya disuruh mandi gimana sih.. iya kamu kan bisa lepasin di dalam kamar mandi.. lha katanya waktu kecil udah ngeliat punya ani kan.. emang beda ya om sama waktu kecil.. sambil tangan gw nurunin CD gw.. gw benar2 polos, jembi yg sedkit bulunya, ditambah payudara gw yg masih mengkal, kulit
putih gw, udah gitu gw naikin tangan gw buat rapihin rambut gw, otomatis bulu2 halus di ketiak gw pun kelihatan.. om gw tambah bengong, tak berkedip ngeliat gw.. gw langsung duduk di sampingnya.. an kkkkaaamu bennnneran nnihh.. gw yg udah ‘in’, langsung aja
tangan gw merayap ke paha om gw.. om mau kan puasin ani? kita jaga deh rahasianya.. inget gak waktu kita sering berenang.. berempat ama diki dan layla ( kedua
anaknya yg masih sd kls satu dan tk ), waktu tante gak bisa ikut.. tangan gw langsung remas2 kontolnya.. udah gitu kita perginya siang jam 2an, kolam renangnya
masih sepi banget, trus gw peluk om dari belakang abis tubuhnya sexy abis sih.. trus waktu di kamar mandi, om nyuruh gw mandiin diki dan layla, padahal itu kan
kamar mandi cowok, tapi karena sepi dan butuh org buat ngurusin mereka. trus om buka celana renang om sambil menghadap ke tembok, mandi, padahal om tau ada gw
disitu, yg jelas saat itu gw kan udah gak kecil lagi, gw udah kuliah semester 7, tapi om seolah cuek aja, iya sih waktu itu gw gak ngeliat kontol om, karena om
menghadap ke tembok tapi otomatis gw ngeliat pantat om, yang tembem itu, trus hitam mengkilat diterpa air..
pintu depan om biar aman.. sambil gw lepasin baju handuk gw di depan om gw.. trus ngapain kamu buka handuknya.. lha tadi katanya disuruh mandi gimana sih.. iya kamu kan bisa lepasin di dalam kamar mandi.. lha katanya waktu kecil udah ngeliat punya ani kan.. emang beda ya om sama waktu kecil.. sambil tangan gw nurunin CD gw.. gw benar2 polos, jembi yg sedkit bulunya, ditambah payudara gw yg masih mengkal, kulit
putih gw, udah gitu gw naikin tangan gw buat rapihin rambut gw, otomatis bulu2 halus di ketiak gw pun kelihatan.. om gw tambah bengong, tak berkedip ngeliat gw.. gw langsung duduk di sampingnya.. an kkkkaaamu bennnneran nnihh.. gw yg udah ‘in’, langsung aja
tangan gw merayap ke paha om gw.. om mau kan puasin ani? kita jaga deh rahasianya.. inget gak waktu kita sering berenang.. berempat ama diki dan layla ( kedua
anaknya yg masih sd kls satu dan tk ), waktu tante gak bisa ikut.. tangan gw langsung remas2 kontolnya.. udah gitu kita perginya siang jam 2an, kolam renangnya
masih sepi banget, trus gw peluk om dari belakang abis tubuhnya sexy abis sih.. trus waktu di kamar mandi, om nyuruh gw mandiin diki dan layla, padahal itu kan
kamar mandi cowok, tapi karena sepi dan butuh org buat ngurusin mereka. trus om buka celana renang om sambil menghadap ke tembok, mandi, padahal om tau ada gw
disitu, yg jelas saat itu gw kan udah gak kecil lagi, gw udah kuliah semester 7, tapi om seolah cuek aja, iya sih waktu itu gw gak ngeliat kontol om, karena om
menghadap ke tembok tapi otomatis gw ngeliat pantat om, yang tembem itu, trus hitam mengkilat diterpa air..
maksud om apaan.. sambil tangan gw turunin resleting baju pnsnya.. abis itu, om cuma ngelilit handuk doankh di pinggang trus berbalik.. ani tau om,
baju renang ani emang sexy, om bisa leluasa ngeliat buah dada ani kan.. karena ani tau om konak, waktu pura make-in baju buat dicky, ani ngeliat bagian depannya kok nonjol banget.. udah gitu om pura2 berdiri di belakang ani.. sambil ddempetin punya om
kan.. ani ngerasa ada yang keras banget di belahan pantat ani, apalagi ani masih make baju renang, yg cuman celada dalam dan bra gitu.. trus om suruh dicky tunggu di luar, padahal om gesek2in punya om persis di belahan pantat ani, padahal kalo om mau bantuin make baju si layla, harusnya kan kta berhadapan.. tau gak om ani sampe ngumpet dalam hati, gila pasti besar banget nih..udah gitu om julurin tangan alasan buat megang baju si layla padahal om nyenggol toket ani kan, udah gitu om suruh layla tunggu di luar, tangan om megang pinggul ani sambil om terus gesek2in kontol om di pantat ani..pasti om tau ani juga menikmatinya, makanya ani gak mau beranjak..ani tau kalo saat itu om
juga udah habis akal, ani kan dengar suara om udah ngos2an.. tapi ani sama sekali gak protes kan.. malah ani bantu om kan, ani sengaja goyang2in pantat.. coba om pikir dalam kamar mandi cowok, cowok hanya make handuk megang pinggul cewek yg hanya make baju renang berduaan sendirian.. tapi ani tetap gak beranjak..untung kamar mandinya gak ada pintu, gak ada lampu dan kita sedikit terbantu dengan suasana sepi.. inget gak, waktu om udah gak nahan lagi, kontol om udah tegang banget, tapi om gak juga mau nyingkirin handuk, dan om semakin cepat nusuk pantat ani, tangan om sampai meluk perut ani..kenapa om gak mau nyentuh susu ani?..sampai si dicky masuk trus teriak papa lagi ngapain..lalu om kaget..cepat2 masuk ke kamar kecil..ingat gak?,,
baju renang ani emang sexy, om bisa leluasa ngeliat buah dada ani kan.. karena ani tau om konak, waktu pura make-in baju buat dicky, ani ngeliat bagian depannya kok nonjol banget.. udah gitu om pura2 berdiri di belakang ani.. sambil ddempetin punya om
kan.. ani ngerasa ada yang keras banget di belahan pantat ani, apalagi ani masih make baju renang, yg cuman celada dalam dan bra gitu.. trus om suruh dicky tunggu di luar, padahal om gesek2in punya om persis di belahan pantat ani, padahal kalo om mau bantuin make baju si layla, harusnya kan kta berhadapan.. tau gak om ani sampe ngumpet dalam hati, gila pasti besar banget nih..udah gitu om julurin tangan alasan buat megang baju si layla padahal om nyenggol toket ani kan, udah gitu om suruh layla tunggu di luar, tangan om megang pinggul ani sambil om terus gesek2in kontol om di pantat ani..pasti om tau ani juga menikmatinya, makanya ani gak mau beranjak..ani tau kalo saat itu om
juga udah habis akal, ani kan dengar suara om udah ngos2an.. tapi ani sama sekali gak protes kan.. malah ani bantu om kan, ani sengaja goyang2in pantat.. coba om pikir dalam kamar mandi cowok, cowok hanya make handuk megang pinggul cewek yg hanya make baju renang berduaan sendirian.. tapi ani tetap gak beranjak..untung kamar mandinya gak ada pintu, gak ada lampu dan kita sedikit terbantu dengan suasana sepi.. inget gak, waktu om udah gak nahan lagi, kontol om udah tegang banget, tapi om gak juga mau nyingkirin handuk, dan om semakin cepat nusuk pantat ani, tangan om sampai meluk perut ani..kenapa om gak mau nyentuh susu ani?..sampai si dicky masuk trus teriak papa lagi ngapain..lalu om kaget..cepat2 masuk ke kamar kecil..ingat gak?,,
ani tau om tanggung, makanya pas pulang waktu di mobil, ani sengaja make rok mini tanpa $$CD, biar d mobil om bisa liatin punya ani kan..terbukti pas di mobil ani duduk depan, ani narik naik rok ani..om ngeliatin aja meqi ani… tangan gw udah ngocok2in kontol om gw, yg emang gede, panjang, keras, berurat dan hitam kecoklat2an .. sekarang om gakperlu canggung karena ani udah dewasa dan kita sama2 mau kan?.. iyaaaa nnni tapi kalo kamu hamil gimana? jgn takut om, gak bakal, kan sekarang bukan masa subur, lagian banyak dokter ahli kan…. om gw mulai horny, bajunya doi lepas tangan gw masih ngocokin kontolnya, abis itu gw jongkok didepan dia, turunin celananya, langsung gw isap kontolnya, dari telur, gw mainin lidah gw di ujung kontolnya.. kontol om gede banget, tau gak dari dulu ani udah pengen ngerasainnya.. abis gw kulum kontolnya, gw
merangkak naik jilatin dadanya, pentil susunya yg hitam gw sedot..mmh bau keringat lelaki semakin bikin
merangkak naik jilatin dadanya, pentil susunya yg hitam gw sedot..mmh bau keringat lelaki semakin bikin
gw bergairah..om gw keliatan kaku banget… tapi doi menikmati, gak lama kemudian, tangan doi megang tubuh gw, ditidurin gw di sofa, tangan gw diangkat keatas, doi jilat ketiak gw, tangannya mainin susu gw..ani gak papa nih om rasain punya ani..gak papa om, ani mauu ommm, ani mau kontol om.. abis diremas2, doi jilatin susu gw, turun ke pusar, ke perut gw, abis itu doi mainin meqi gw, dari bibirnya sampe kedalam2 nya.. mmh punya ani wangi.. emang punya tante gak om.. ah punya tante banyak bulunya.. kontol om juga enak .. kan kontol om hitam, lebih putih suami kamu kan.. ah mas eko gak ada apa2nya om, punya om 3 kali lipat…om masukin donk.. iya ponakan sayang..
lantas doi ngangkat pinggul gw dan.. bluuupp, masukin kontolnya yg udah tegang pelan2.. lama2 gerakan makin liar..mmmhhhh ommmm..sambil gw goyangin pantat gw..
annii punya kamu enak banget.. yg benar ahhh om.. kontol om gede banget.. ani suka kontol om?..suka omm…om juga suka meqi ani.. om terus omm.. om gw lalu menunduk, akhirnya kita berpagutan mulut, sambil terus memompa dan gw pun terus goyang2in pantat gw.. enak an? .. enak ommm.. om sering2 kesini ya.. ntar kalo ketauan gimana.. udah om ygpenting kesini aja dulu ntar kita liat sikon…kontol om enakk banggeeett, lagi ommmmmmm…oooommmmmmmmm,
lantas doi ngangkat pinggul gw dan.. bluuupp, masukin kontolnya yg udah tegang pelan2.. lama2 gerakan makin liar..mmmhhhh ommmm..sambil gw goyangin pantat gw..
annii punya kamu enak banget.. yg benar ahhh om.. kontol om gede banget.. ani suka kontol om?..suka omm…om juga suka meqi ani.. om terus omm.. om gw lalu menunduk, akhirnya kita berpagutan mulut, sambil terus memompa dan gw pun terus goyang2in pantat gw.. enak an? .. enak ommm.. om sering2 kesini ya.. ntar kalo ketauan gimana.. udah om ygpenting kesini aja dulu ntar kita liat sikon…kontol om enakk banggeeett, lagi ommmmmmm…oooommmmmmmmm,
Ahirnya gw cengkeram leher om gw..mmmmhh gw rasain orgasme yg dasyhat… om gw masih terus memompa..annnnniiiii keluar ommmmmm.. om gw lantas cabut kontolnya, ganti posisi, gw nungging dan doi masukin dari belakang…mmmhhh gak lama kemudian om gw muncrat.. aaannnnniiii oomm tumppaahhh.. tumpahin om di memek ani, genjot trus ommm… setelah kontolnya ditarik gw langsung balik badan, mengulum sisa2 spema di kontol om gw.. dan kita terkulai lemas…makasih om.. kamu nakal an..yee.. gak lama kemudian om gw bangkit menuju kamar mandi, liat pantatnya yg montok hitam mengkilat, gw jadi horny lagi, gw ikutin ke belakang, sampai di kamar mandi gw jongkok di pantatnya, gw jilatin sampe ke dubur2nya..enak aniii..kamu masih mau sayang..iya om..om gw lalu berbalik suruh gw balik badan, gentian doi yg jilatin pantat gw..egghh ommm ennnaaaaakkkkk.. gak lama kemudian telpon berdering.. gw buru2 lari ke ruang tengah( mas eko emang suka nelpoan siang2 ) ngangkat telpon, lagi bicara di telepon eh tau2nya om gw udah nyusul, doi jongkok di belakang gw sambil jilatin pantat gw…mmmhh..an kamu ngapain? nggak gpp kok, lagi ngantuk nih, ntar sore aja telpon lagi ya mas.. ooo oke deh bye.. bye too….klek..egghh ommm enak bangetttttttssss…
Gak lama kemudian hp om gw bunyi, doi cepat2 ngangkat, ngeliat kontol om gw yg
udah pada ngaceng llagi, gw cepat2 jongkok, isapin…om gw gak bisa nahan..doi mendesah di telepon, apalagi gw naiki tubuhnya, mainin lidah gw di telinga sebelahnya.. om gw menahan nafas ( awal dari masalah ).. kamu dimana ? nnneennnnggak.. kok telpon di kantor gak ada.. gak kok aakku di di rumah anii.. ngapainn.. mampir aja kok…o ya udah.. klek, gw langsung kulum mulut om gw…pantat gw pas diatas kntolnya..dan blup begitu kontolnya masuk gw goyang2 in sambil berciuman… gak lama kemudian. pintu ada yg gedor….. dan….crot
udah pada ngaceng llagi, gw cepat2 jongkok, isapin…om gw gak bisa nahan..doi mendesah di telepon, apalagi gw naiki tubuhnya, mainin lidah gw di telinga sebelahnya.. om gw menahan nafas ( awal dari masalah ).. kamu dimana ? nnneennnnggak.. kok telpon di kantor gak ada.. gak kok aakku di di rumah anii.. ngapainn.. mampir aja kok…o ya udah.. klek, gw langsung kulum mulut om gw…pantat gw pas diatas kntolnya..dan blup begitu kontolnya masuk gw goyang2 in sambil berciuman… gak lama kemudian. pintu ada yg gedor….. dan….crot
Kenikmatan Gadis Belia
Pada tahun 1994 saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMPN 3.
Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.
Saya tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab saya,” saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab saya.
Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“saya…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar saya…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat sayang”, kata saya.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya. Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan. Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.
Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya dari belakang. Saya sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penissaya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”
Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan. Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu. Dia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”.
Sayapun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai saya rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.
Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.
Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.
Saya tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab saya,” saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab saya.
Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“saya…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar saya…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat sayang”, kata saya.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya. Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan. Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.
Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya dari belakang. Saya sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penissaya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”
Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan. Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu. Dia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”.
Sayapun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai saya rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.
Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.
Sakit Hati
Sebenarnya aku dilahirkan menjadi anak yang beruntung. Papa punya kedudukan di kantor dan Mama seorang juru rias / ahli kecantikan terkenal. Sering jadi pembicara dimana-mana bahkan sering menjadi perias pengantin orang-orang beken di kotaku. Sayangnga mereka semua orang-orang sibuk. Kakakku, Kak Luna, usianya terpaut jauh diatasku 5 tahun. Hanya dialah tempatku sering mengadu. Semenjak dia punya pacar, rasanya semakin jarang aku dan kakakku saling berbagi cerita.
Saat itu aku masih SMP kelas 2, Kak Luna sudah di SMA kelas 2. Banyak teman-temanku maupun teman kakakku naksir kepadaku. Kata mereka sih aku cantik. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja (Tapi dalam hati bangga lho.., he.., he..) Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih. Rambut hitam lurus, mata bulat dan bibir seksi (katanya sich he.., he..). Saat itu aku merasa bahwa payudaraku lebih besar dibandingkan teman-temanku, kadang-kadang suka malu saat olah raga, nampak payudaraku bergoyang-goyang. Padahal sebenarnya hanya berukuran 34B saja. Salah seorang teman kakakku, Kak Agun namanya, sering sekali main ke rumah. Bahkan kadang-kadang ikutan tidur siang segala. Cuma seringnya tidur di ruang baca, karena sofa di situ besar dan empuk. Ruangannya ber AC, full music. Kak Agun bahkan dianggap seperti saudara sendiri. Mama dan orang tuanya sudah kenal cukup lama.
Saat itu hari Minggu, Mama, Papa, dan Kak Luna pergi ke luar kota. Mak Yam pembantuku pulang kampung, Pak Rebo tukang kebun sedang ke tempat saudaranya. Praktis aku sendirian di rumah. Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena PR bahasa Inggrisku menumpuk.
Tiba-tiba aku mendengar bunyi derit rem. Aku melihat Kak Agun berdiri sambil menyandarkan sepeda sportnya ke garasi. Tubuhnya yang dibalut kaos ketat nampak basah keringat.
“Barusan olah raga…, muter-muter, terus mampir…, Mana Kak Luna?”, tanyanya. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi keluar kota. Aku dan Kak Agun ngobrol di ruang baca sambil nonton TV. Hanya kadang-kadang dia suka iseng, menggodaku. Tangannya seringkali menggelitik pinggangku sehingga aku kegelian.
Aku protes, “Datang-datang…, bikin repot. Mending bantuin aku ngerjain PR”. Eh…, Kak Agun ternyata nggak nolak, dengan seriusnya dia mengajariku, satu persatu aku selesaikan PR-ku.
“Yess! Rampung!”, aku menjerit kegirangan. Aku melompat dan memeluk Kak Agun, “Ma kasih Kak Agun”. Nampaknya Kak Agun kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa.
“Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Agun.
“Apa itu? Coklat?”, kataku.
“Bukan, tapi tutup mata dulu”, kata dia. Aku agak heran tapi mungkin akan surprise terpaksa aku menutup mata.
Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat.
“Ugh…, ugh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak Agun.
“Alit…, nggak apa-apa, hadiah ini karena Kak Agun sayang Alit”.
Rasanya aku tiba-tiba lemas sekali, belum sempat menjawab bibirku dilumat lagi. Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai menikmatinya. Ciuman Kak Agun begitu lincah di bibirku membuat aku merasa terayun-ayun. Tangannya mulai memainkan rambutku, diusap lembut dan menggelitik kupingku. Aku jadi geli, tapi yang jelas saat itu aku merasa beda. Rasanya hati ini ada yang lain. Kembali Kak Agun mencium pipiku, kedua mataku, keningku dan berputar-putar di sekujur wajahku. Aku hanya bisa diam dan menikmati. Rasanya saat itu aku sudah mulai lain. Napasku satu persatu mulai memburu seiring detak jantungku yang terpacu. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget!
“Kak Agun…, kuat juga”. Dia hanya tersenyum dan membopongku ke kamarku. Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak Agun mulai lagi menciumku. Saat itu perasaanku tidak karuan antara kepingin dan takut. Antara malu dan ragu. Ciuman Kak Agun terus menjalar hingga leherku. Tangannya mulai memainkan payudaraku. “Jangan…, jangan…, acch…, acch…”, aku berusaha menolak namun tak kuasa. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos Snoopy yang kupakai. Jari-jemarinya menari-nari di atas perut, dan meluncur ke BH. Terampil jemarinya menerobos sela-sela BH dan menggelitik putingku. Saat itu aku benar-benar panas dingin, napasku memburu, suaraku rasanya hanya bisa berucap dan mendesis-desis “ss…, ss…”,. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku melepas baju, aku pun tak kuasa. Nyaris tubuhku kini tanpa busana. Hanya CD saja yang masih terpasang rapi. Kak Agun kembali beraksi, ciumannya semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Aku mendesis-desis merasakan sesuatu yang nikmat. Aku mulai berani menjepit badannya dengan kakiku. Namun malahan membuatnya semakin liar. Tangan Kak Agun menelusup ke CD-ku.
Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik diri. Tapi Kak Agun lebih kuat. Gesekan tangannya mengoyak-koyak helaian rambut kemaluanku yang tidak terlalu lebat. Dan tiba aku merasa nyaris terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”. Aku menggelinjang dan menahan napas, “Kak Agun…, ohh.., oh…”, aku benar-benar dibuatnya berputar-putar. Jemarinya memainkkan clit-ku. Diusap-usap, digesek-gesek dan akhirnya aku ditelanjangi. Aku hanya bisa pasrah saja. Tapi aku kaget ketika tiba-tiba dia berdiri dan penisnya telah berdiri tegang. Aku ngeri, dan takut. Permainan pun dilanjutkan lagi, saat itu aku benar-benar sudah tidak kuasa lagi, aku pasrah saja, aku benar-benar tidak membalas namun aku menikmatinya. Aku memang belum pernah merasakannya walau sebenarnya takut dan malu.
Tiba-tiba aku kaget ketika ada “sesuatu” yang mengganjal menusuk-nusuk milikku, “Uch…, uch…”, aku menjerit.
“Kak Agun, Jangan…, ach…, ch…, ss…, jangan”.
Ketika dia membuka lebar-lebar kakiku dia memaksakan miliknya dimasukkan. “Auuchh…”, aku menjerit.
“Achh!”, Terasa dunia ini berputar saking sakitnya. Aku benar-benar sakit, dan aku bisa merasakan ada sesuatu di dalam. Sesaat diam dan ketika mulai dinaik-turunkan aku menjerit lagi, “Auchh…, auchh…”. Walaupun rasanya (katanya) nikmat saat itu aku merasa sakit sekali. Kak Agun secara perlahan menarik “miliknya” keluar. Kemudian dia mengocok dan memuntahkan cairan putih.
Saat itu aku hanya terdiam dan termangu, setelah menikmati cumbuan aku merasakan sakit yang luar biasa. Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah. Aku meringis dan menangis sesenggukan. Saat itu Kak Agun memelukku dan menghiburku, “Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi kenang-kenangan buat kamu. Sebenarnya aku sayang sama kamu”.
Saat itu aku memang masih polos, masih SMP, namun pengetahuan seksku masih minim. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah kegadisanku di atas sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Aku sebenarnya sayang sama Kak Agun tapi…, (Ternyata akhirnya dia kawin dengan cewek lain karena “kecelakaan”). Sejak itu aku jadi benci…, benci…, bencii…, sama dia.
Saat itu aku masih SMP kelas 2, Kak Luna sudah di SMA kelas 2. Banyak teman-temanku maupun teman kakakku naksir kepadaku. Kata mereka sih aku cantik. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja (Tapi dalam hati bangga lho.., he.., he..) Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih. Rambut hitam lurus, mata bulat dan bibir seksi (katanya sich he.., he..). Saat itu aku merasa bahwa payudaraku lebih besar dibandingkan teman-temanku, kadang-kadang suka malu saat olah raga, nampak payudaraku bergoyang-goyang. Padahal sebenarnya hanya berukuran 34B saja. Salah seorang teman kakakku, Kak Agun namanya, sering sekali main ke rumah. Bahkan kadang-kadang ikutan tidur siang segala. Cuma seringnya tidur di ruang baca, karena sofa di situ besar dan empuk. Ruangannya ber AC, full music. Kak Agun bahkan dianggap seperti saudara sendiri. Mama dan orang tuanya sudah kenal cukup lama.
Saat itu hari Minggu, Mama, Papa, dan Kak Luna pergi ke luar kota. Mak Yam pembantuku pulang kampung, Pak Rebo tukang kebun sedang ke tempat saudaranya. Praktis aku sendirian di rumah. Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena PR bahasa Inggrisku menumpuk.
Tiba-tiba aku mendengar bunyi derit rem. Aku melihat Kak Agun berdiri sambil menyandarkan sepeda sportnya ke garasi. Tubuhnya yang dibalut kaos ketat nampak basah keringat.
“Barusan olah raga…, muter-muter, terus mampir…, Mana Kak Luna?”, tanyanya. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi keluar kota. Aku dan Kak Agun ngobrol di ruang baca sambil nonton TV. Hanya kadang-kadang dia suka iseng, menggodaku. Tangannya seringkali menggelitik pinggangku sehingga aku kegelian.
Aku protes, “Datang-datang…, bikin repot. Mending bantuin aku ngerjain PR”. Eh…, Kak Agun ternyata nggak nolak, dengan seriusnya dia mengajariku, satu persatu aku selesaikan PR-ku.
“Yess! Rampung!”, aku menjerit kegirangan. Aku melompat dan memeluk Kak Agun, “Ma kasih Kak Agun”. Nampaknya Kak Agun kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa.
“Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Agun.
“Apa itu? Coklat?”, kataku.
“Bukan, tapi tutup mata dulu”, kata dia. Aku agak heran tapi mungkin akan surprise terpaksa aku menutup mata.
Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat.
“Ugh…, ugh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak Agun.
“Alit…, nggak apa-apa, hadiah ini karena Kak Agun sayang Alit”.
Rasanya aku tiba-tiba lemas sekali, belum sempat menjawab bibirku dilumat lagi. Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai menikmatinya. Ciuman Kak Agun begitu lincah di bibirku membuat aku merasa terayun-ayun. Tangannya mulai memainkan rambutku, diusap lembut dan menggelitik kupingku. Aku jadi geli, tapi yang jelas saat itu aku merasa beda. Rasanya hati ini ada yang lain. Kembali Kak Agun mencium pipiku, kedua mataku, keningku dan berputar-putar di sekujur wajahku. Aku hanya bisa diam dan menikmati. Rasanya saat itu aku sudah mulai lain. Napasku satu persatu mulai memburu seiring detak jantungku yang terpacu. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget!
“Kak Agun…, kuat juga”. Dia hanya tersenyum dan membopongku ke kamarku. Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak Agun mulai lagi menciumku. Saat itu perasaanku tidak karuan antara kepingin dan takut. Antara malu dan ragu. Ciuman Kak Agun terus menjalar hingga leherku. Tangannya mulai memainkan payudaraku. “Jangan…, jangan…, acch…, acch…”, aku berusaha menolak namun tak kuasa. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos Snoopy yang kupakai. Jari-jemarinya menari-nari di atas perut, dan meluncur ke BH. Terampil jemarinya menerobos sela-sela BH dan menggelitik putingku. Saat itu aku benar-benar panas dingin, napasku memburu, suaraku rasanya hanya bisa berucap dan mendesis-desis “ss…, ss…”,. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku melepas baju, aku pun tak kuasa. Nyaris tubuhku kini tanpa busana. Hanya CD saja yang masih terpasang rapi. Kak Agun kembali beraksi, ciumannya semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Aku mendesis-desis merasakan sesuatu yang nikmat. Aku mulai berani menjepit badannya dengan kakiku. Namun malahan membuatnya semakin liar. Tangan Kak Agun menelusup ke CD-ku.
Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik diri. Tapi Kak Agun lebih kuat. Gesekan tangannya mengoyak-koyak helaian rambut kemaluanku yang tidak terlalu lebat. Dan tiba aku merasa nyaris terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”. Aku menggelinjang dan menahan napas, “Kak Agun…, ohh.., oh…”, aku benar-benar dibuatnya berputar-putar. Jemarinya memainkkan clit-ku. Diusap-usap, digesek-gesek dan akhirnya aku ditelanjangi. Aku hanya bisa pasrah saja. Tapi aku kaget ketika tiba-tiba dia berdiri dan penisnya telah berdiri tegang. Aku ngeri, dan takut. Permainan pun dilanjutkan lagi, saat itu aku benar-benar sudah tidak kuasa lagi, aku pasrah saja, aku benar-benar tidak membalas namun aku menikmatinya. Aku memang belum pernah merasakannya walau sebenarnya takut dan malu.
Tiba-tiba aku kaget ketika ada “sesuatu” yang mengganjal menusuk-nusuk milikku, “Uch…, uch…”, aku menjerit.
“Kak Agun, Jangan…, ach…, ch…, ss…, jangan”.
Ketika dia membuka lebar-lebar kakiku dia memaksakan miliknya dimasukkan. “Auuchh…”, aku menjerit.
“Achh!”, Terasa dunia ini berputar saking sakitnya. Aku benar-benar sakit, dan aku bisa merasakan ada sesuatu di dalam. Sesaat diam dan ketika mulai dinaik-turunkan aku menjerit lagi, “Auchh…, auchh…”. Walaupun rasanya (katanya) nikmat saat itu aku merasa sakit sekali. Kak Agun secara perlahan menarik “miliknya” keluar. Kemudian dia mengocok dan memuntahkan cairan putih.
Saat itu aku hanya terdiam dan termangu, setelah menikmati cumbuan aku merasakan sakit yang luar biasa. Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah. Aku meringis dan menangis sesenggukan. Saat itu Kak Agun memelukku dan menghiburku, “Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi kenang-kenangan buat kamu. Sebenarnya aku sayang sama kamu”.
Saat itu aku memang masih polos, masih SMP, namun pengetahuan seksku masih minim. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah kegadisanku di atas sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Aku sebenarnya sayang sama Kak Agun tapi…, (Ternyata akhirnya dia kawin dengan cewek lain karena “kecelakaan”). Sejak itu aku jadi benci…, benci…, bencii…, sama dia.
Langganan:
Postingan (Atom)